Perubahan Kabinet dan Implikasinya bagi Kebijakan Ekonomi Indonesia The Australian

Perubahan Kabinet dan Implikasinya bagi Kebijakan Ekonomi Indonesia  The Australian

Pada 17 September 2025, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan perombakan besar dalam kabinetnya, menggantikan sejumlah menteri kunci sebagai respons terhadap ketegangan politik dan ekonomi yang berkembang di dalam negeri. Langkah ini mencerminkan upaya pemerintah untuk menstabilkan administrasi dan merespons tuntutan publik yang semakin meningkat.

Salah satu perubahan signifikan adalah penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Purbaya Yudhi Sadewa, seorang ekonom berpengalaman yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Penjamin Simpanan. Sadewa berjanji untuk melakukan penyesuaian kebijakan fiskal yang ada, dengan target pertumbuhan ekonomi tahunan antara 6 hingga 8 persen. Namun, penggantian ini memicu kekhawatiran di kalangan pasar mengenai potensi penurunan disiplin fiskal, mengingat Sri Mulyani dikenal sebagai sosok yang menjaga stabilitas keuangan negara selama lebih dari satu dekade 

Selain itu, Prabowo juga melakukan perombakan di sektor politik dan keamanan, menunjuk Jenderal Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Chaniago, yang sebelumnya terlibat dalam disiplin militer terhadap Prabowo pada kasus pelanggaran HAM masa lalu, kini dipercaya untuk menangani isu-isu strategis tersebut

 Implikasi Ekonomi dari Perubahan Kabinet

Perubahan kabinet ini berpotensi memiliki dampak signifikan terhadap kebijakan ekonomi Indonesia:

• Kebijakan Fiskal dan Investasi: Penggantian Sri Mulyani dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Kekhawatiran muncul mengenai potensi perubahan arah kebijakan fiskal yang dapat mempengaruhi aliran investasi asing.

• Reformasi Ekonomi: Purbaya Yudhi Sadewa berencana untuk melakukan penyesuaian kebijakan fiskal yang ada, dengan fokus pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang ambisius. Namun, tantangan besar adalah memastikan bahwa reformasi tersebut tidak mengorbankan stabilitas ekonomi jangka panjang.

• Kepercayaan Publik dan Stabilitas Sosial: Perombakan kabinet ini juga merupakan respons terhadap protes publik yang menuntut perubahan dalam kebijakan ekonomi dan pemerintahan. Keberhasilan pemerintah dalam menanggapi tuntutan ini akan sangat mempengaruhi stabilitas sosial dan politik di masa depan.

Perubahan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto mencerminkan upaya untuk menyesuaikan kebijakan dengan dinamika politik dan ekonomi yang berkembang. Namun, tantangan besar tetap ada dalam memastikan bahwa perubahan tersebut membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia tanpa mengorbankan stabilitas jangka panjang. Keberhasilan dalam menyeimbangkan antara reformasi ekonomi dan menjaga kepercayaan publik akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan di masa depan.